Sabtu, 22 April 2017

(Drama Radio) Geger bumi UPGRIS Kesumo

Geger Bumi UPGRIS Kesumo
Oleh : Singgih aji prasetyo

1
NARATOR
Tiga orang abdi dalem itu lari tunggang langgang karena melihat salah satu Gusti Pangerannya dikejar-kejar oleh pasukan kerajaan Hiri Raya.
2
KENCUR
Pokoknya kita harus lapor!
3
BLEGOK
Mau lapor pada siapa? Kerajaan kita kan masih berkabung kita belum punya Raja yang resmi untuk memimpin di kerajaan UPGRIS Kesumo ini.
4
PENGIL
Kita lapor Gusti Pangeran Lazuardi saja. Dia kan Pangeran paling tua dia berhak untuk melindungi adik-adiknya.
5
KENCUR
Emangnya kamu betani ngil?
6
PENGIL
Halah la wong sama Gusti Pangeran Lazuardi saja ngak berani. Sudah kalian yang tenang nanti aku yang ngomong.
7
BLEGOK
Ya sudah kalau begitu jangan buang-buang waktu. Ayo segera kita laporkan pada Gusti Pangeran.
8
NARATOR
Sambil terengah-engah mereka bertiga pun melaporkan kejadian yang baru dilihatnya pada Gusti Pangeran Lazuardi.
9
LAZUARDI
Hem ada apa ini? mengganggu tidur siangku saja kalian.
10
PENGIL
Anu Gusti, itu emm, emm, anu Gusti.
11
KENCUR
Halah katanya berani, ngomong kepada Gusti Pangeran itu harus menggunakan bahasa yang konverhensif. Supaya berita yang kita sampaikan itu dapat diterima dengan baik. Lah ini kamu malah ona anu ona anu ngil pengil.
12
LAZUARDI
Ada apa emangnya Kencur?
13
KENCUR
Em, itu Gusti anu, anu, anu kulo Gusti.
14
BLEGOK
He alah ladalah, ternyata ya sama saja. Itu mohon maaf Gusti tadi kami bertiga melihat Gusti pangeran Singgih lari dikejar-kejar oleh pasukan kerajaan Hiri Raya karena telah membawa lari kanjeng Ayu putri Sudaryanti Gusti.
15
LAZUARDI
Apa kurang ajar, berani-beraninya mereka mengganggu adikku. Awas akan aku hancur leburkan kerajaan Hiri Raya. Singgih tunggu kakang Singgih.
16
NARATOR
Gusti pangeran Lazuardi beserta pangeran-pangeran yang lain pun berhasil meluluh lantahkan kerajaan Hiri Raya. Namun  setelah ke empat pangeran yang lain melihat kecantikan dari Kanjeng Ayu Putri Sudaryanti mereka malah jatuh cinta kepadanya hingga geger lah bumi UPGRIS Kesumo.
17
LAZUARDI
Hemm Singgih ternyata ini wanita yang kamu puja-puja kenapa kamu tidak bilang kepada kakang. Lah wong cantiknya seperti ini. Ndok cah ayu siapa namamu?.
18
SUDARYANTI
Nama saya Kanjeng Ayu putri Sudaryanti Gusti Pangeran Lazuardi.
19
LAZUARDI
Apa kamu benar-benar cinta kepada adikku Gusti Pangeran Singhih cah ayu?.
20
SUDARYANTI
Iya kakang Gusti Pangeran Lazuardi, saya cinta banget Sama mas Gusti Pangeran Singgih.
21
LAZUARDI
Saya beri tahu kamu ya cah ayu. Kamu itu tidak pantas sama Adikku Pangeran Singgih. Kamu  lebih pantas dan cocok sama aku sebab aku lah Pangeran yang paling tua di kerajaan UPGRIS Kesumo ini. Akulah yang akan menggantikan ayah handa sebagai Raja.
22
ISKAN
Tidak bisa begitu kakang Lazuardi. Akulah yang jadi panglima dalam peperangan ini. Akulah yang sudah meluluh lantahkan bumi Hiri Raya. Oleh sebab itu dengan kekuatanku ini aku lah yang lebih layak menjadi pendamping Kanjeng Ayu putri Sudaryanti.
23
GINI
Mohon maaf kakang-kakangku Gusti Pangeran UPGRIS Kesumo yang saya hotmati. Kalian semua ini kan sudah cukup umur. Itu artinya kalian sudah seharusnya memberikan kesempatan pada generasi-generasi muda seperti saya dan kakang Gono untuk melanjutkan tahta dari kerajaan UPGRIS Kesumo ini. Seharusnya aku lah yang lebih pantas dengan Kanjeng Ayu putri Sudaryanti.
24
GONO
Meniko leres kakang. Apa yang disampaikan kaleh adik kulo Gini memang sangat benar. Sudah saatnya kita sebagai generasi muda mengemban amanat yang mulia ini. Tapi Gini kamu seharusnya kamu juga mengalah sama kakang sebab kakang lebih tua dari pada kamu.
25
SINGGIH
Tidak bisa, keluaraga macam apa kalian ini. Beliau Kanjeng Ayu putri Sudaryanti adalah kekasihku.
26
SUDARYANTI
Benar Gusti pangeran UPGRIS Kesumo yang saya hormati. Saya Cuma cinta sama Mas Gusti Pangeran Singgih.
27
LAZUARDI
Tidak bisa cah ayu kamu harus jadi istriku.
28
ISKAN
Tidak bisa kakang Kanjeng Ayu putri Sudaryanti adalah calon istriku
29
GONO & GINI
Tidak kakang, dia milikku
30
SINGGIH
Tidak bisa, Kanjeng Ayu putri Sudaryanti tetap milikku. Kalau kalian semua masih begini lebih baik kita perang saudara. Siapa yang kuat dia yang berhak.
31
NARATOR
Di tengah keadaan yang kian memanas datang lah seoarang kakek tua penasihat agama yang biasa dipanggil kiai dari kerajaan UPGRIS Kesumo.
32
KAKEK
Le anak-anakku Gusti Pangeran UPGRIS Kesumo yang saya cintai. Kalain semua adalah putra-putra mahkota kerajaan ini tidak selayaknya kalian bertengkar hanya karena satu wanita saja. Memang, memang le wanita layak kamu junjung dan tinggikan derajadnya tapi sangat tidak layak untuk kamu jadikan ajang perang saudara.
33
LAZUARDI
Iya saya tahu itu Kiai.
34
KAKEK
Le anakku Lazuardi. Kamu sebagai Pangeran yang paling tua sudah sepantasnya bisa menjadi contoh yang baik bagi adik-adikmu. Membimbing yang muda dan menghormati keberadaanya.
36
LAZUARDI
Baik Abah kiai saya paham akan hal itu.
37
KAKEK
Le anakku Iskan. Kamu ini kan sudah punya istri lebih dari sepuluh. Memang sifat dasar dari manusia tak pernah merasa cukup. Sudah punya sepuluh masih ingin punya lagi. Sudah saatnya kamu menahan hawa dan napsumu le.
38
ISKAN
Baik Abah yai, sendiko dawoh.
39
KAKEK
Le anakku Gono dan Gini. Salah satu sifat dari anak muda memang mempunyai semangat yang menggebu-gebu. Kobaran kemudaanmu begitu besar le denga kelebihan itu seharuskan kamu tahu mana yang baik dan buruk untuk dilakukan. Seharuanya kamu menghormati kakang-kakangmu yang lebih tua le.
40
GONO &GINI
Baik Abah yai, kami yang masih muda meminta maaf akan hal itu yai.
41
KAKEK
Le anakku Singgih semua kejadian ini tadi adalah karena kedalaman cintamu pada Raden ayu Sudaryanti. Kamu sudah membuat geger bumi UPGRIS Kesumo dan meluluh lantahkan Hiri Raya. Oleh sebab itu le amanat besar aku sampaikan kepadamu untuk menjaga kedamaian kerajaan kita ini.
42
SINGGIH
Baik Abah yai. Amanat itu akan aku laksanakan dengan sebaik-baiknya.
43
NARATOR
Begitulah akhirnya para pangeran itu pun sadar akan kesalahannya masing-masing. Kini kerajaan itu pun makmur dipimpin oleh Gusti Pangeran Lazuardi dan Gusti pangeran Singgih pun hidup bahagia dengan istrinya Kanjeng Ayu putri Sudaryanti.