Pada dasarnya empat kata tersebut berasal dari turunan kata yang sama yaitu kata kali (adverbia) yang menyatakan kekerapan atau kelipatan.
Makna menurut KBBI
1. Sekali : satu kali
2. Sekali-sekali : kadang-kadang; tidak kerap; tidak sering; tidak selalu
3. Sesekali : sekali-sekali
4. Sekali-kali : sama sekali; sedikit pun (tidak, jangan)
Contoh dalam penggunaan kalimat
1. Baru sekali saya berkunjung ke rumahnya
(Artinya saya baru satu kali berkunjung ke rumahnya)
2. Sekali-sekali saya berkunjung ke rumahnya
(Artinya kadang-kadang saya berkunjung ke rumahnya, namun tidak sering)
3. Sesekali saya berkunjung ke rumahnya
(Artinya sama dengan kata di atas)
4. Saya belum pernah sekali-kali berkunjung ke rumahnya
(Artinya saya belum pernah sama sekali berkunjung ke rumahnya).
Biasanya penutur sering menggunakan pemilihan kata yang salah seperti "sekali-kali mampir ke warungku ya !". Diksi "sekali-kali" dalam kalimat tersebut merupakan hal yang keliru karena maknanya akan menjadi "sedikit pun, (tidak, jangan) mampir ke warungku" padahal maksud yang ingin disampaikan oleh penutur adalah mengajak mampir ke warungnya. Kesalahan kecil seperti ini sering tidak disadari oleh penutur, padahal sebenarnya memiliki makna yang berkebalikan.
Jadi, sekali salah tidak apa-apa; sesekali atau sekali-sekali salah juga masih tidak apa-apa; namun, jangan sekali-kali menjadikan kesalahan tersebut sebagai kebiasaan, ya !.
Catatan
Singgih Aji Prasetyo
1. Baru sekali saya berkunjung ke rumahnya
(Artinya saya baru satu kali berkunjung ke rumahnya)
2. Sekali-sekali saya berkunjung ke rumahnya
(Artinya kadang-kadang saya berkunjung ke rumahnya, namun tidak sering)
3. Sesekali saya berkunjung ke rumahnya
(Artinya sama dengan kata di atas)
4. Saya belum pernah sekali-kali berkunjung ke rumahnya
(Artinya saya belum pernah sama sekali berkunjung ke rumahnya).
Biasanya penutur sering menggunakan pemilihan kata yang salah seperti "sekali-kali mampir ke warungku ya !". Diksi "sekali-kali" dalam kalimat tersebut merupakan hal yang keliru karena maknanya akan menjadi "sedikit pun, (tidak, jangan) mampir ke warungku" padahal maksud yang ingin disampaikan oleh penutur adalah mengajak mampir ke warungnya. Kesalahan kecil seperti ini sering tidak disadari oleh penutur, padahal sebenarnya memiliki makna yang berkebalikan.
Jadi, sekali salah tidak apa-apa; sesekali atau sekali-sekali salah juga masih tidak apa-apa; namun, jangan sekali-kali menjadikan kesalahan tersebut sebagai kebiasaan, ya !.
Catatan
Singgih Aji Prasetyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar